Kamis, 04 Oktober 2018

ANALISIS UNSUR INTRINSIK KAJIAN FIKSI "A VERY OLD MAN WITH ENORMOUS WINGS" BY GABRIEL GARCIA MARQUEZ

  ALUR

A.   KLASIFIKASI ALUR BERDASARKAN WAKTU
Dalam ceritanya Gabriel Garcia Marquez yang berjudul A Very Old Man With Enormous Wings ia menggunakan alur Progresif karena peristiwa-peristiwa di ceritakan secara kronologis, tersusun dan maju.

B.    KLASIFIKASI ALUR BERDASARKAN AKHIR CERITA
Akhir dari cerpen ini adalah Close Plot karena ending dari cerita ini mempunyai ujung cerita yang jelas dan tidak menggantung.

STRUKTUR UMUM ALUR
A.   Awal
a)    Paparan
Pada hujan hari ketiga dimana dunia sendu sejak selasa lautan dan langit menyatu dalam nuansa abu kelabu sementara pasir dipantai yang pada malam-malam dibulan maret berkilauan serupa serbuk-serbuk bercahaya, kini menjadi sup kental berkuah lumpur berisikan kerang-kerang busuk.
b)   Rangsangan
Ketika Pelayo hendak kembali kerumah setelah selesai mebuang kepiting-kepiting ia melihat sesuatu ditengah yang bergerak dan mengerang di pekarangan belakang rumahnya dan ia harus berjalan sangat dekat untuk menyadari bahwa sesuatu itu adalah seseorang lelaki tua yang amat sangat renta dengan wajah terbenam dalam lumpur, berusaha mati-matian untuk berdiri namun sia-sia, sebab ia terhambat oleh sayap-sayapnya yang amat besar.
c)    Gawatan
Pelayo berlari mencari istrinya yaitu Elisanda yang tengah mengompres anak mereka yang sakit dan membawanya ke halaman rumah mereka dan mereka memperhatikannya dalam waktu lama dan dari jarak yang amat dekat hingga Pelayo dan Elisanda akhirnya tidak lagi terlalu kaget untuk mulai mengajaknya berbicara. Saat itulah mereka tidak lagi memusingkan masalah sayap dan menduga dengan cukup cerdas bahwa ia adalah seorang pelaut asing. Namun mereka tetap meminta seorang wanita tua yang tahu banyak tentang kehidupan dan kematian untuk melihatnya.

B.   Tengah
a)    Tikaian
Ketika semua orang tau bahwa ada malaikat dalam wujud manusia bersayap dirumah Pelayo. Dan Pelayo mengawasinya sepanjang siang dari arah dapur  yang bersenjatakan tongkat juru sitanya dan sebelum tidur Pelayo menyeretnya keluar dari lumpur dan mengurungnya di dalam kandang ayam berpagar kawat.
b)   Rumitan
Ketika di tengah malam Pelayo dan Elisanda sedang membunuhi kepiting dan sibalita terbangun tanpa demam dan bernafsu lagi untuk makan lagi. Mereka merasa lega dan memutuskan untuk menyerahkan si malaikat ke laut pasang dengan dinaikan ke rakit dan dibekali makanan dan minuman untuknya berlayar. Namun ketika fajar merekah mereka melihat seluruh tetangga sedang menghibur diri di depan kandang ayam bersama si malaikat dan dilemparinya dengan makanan seolah-olah dia adalah hewan sirkus dan bukan makhluk supranatural.
c)    Klimaks
Ketika bapak Gongaza seorang pendeta yang dahulunya adalah seorang penebang kayu berkunjung untuk melihat sosok malaikat yang ramai diperbincangkan. Gongaza menilai dan meminta pintu kandang dibuka agar ia melihat lebih dekat sang  malaikat. Ketika Gongaza memasuki pintu kandang sang malaikat menggumam dan mengucapkan sapaan terhadap Gongaza, Gongaza merasa heran karena sang malaikat berbicara menggunakan bahasa latin. Ketika keluar kandang Gongaza memberikan sebuah khutbah pendek kepada orang orang yang disana agar tidak terlalu percaya kepada sang malaikat. Karena semakin hari semakin banyak yang mengunjungi rumah Pelayo untuk meminta berkah atau sekedar menonton akhirnya Elisanda memutuskan untuk memberikan pungutan biaya kepada siapa saja yang berkunjung kepada sang malaikat.

C.   Akhir
a)    Leraian
Ketika dalam sebuah karnaval muncul sosok perempuan yang dikutuk menjadi laba-laba karena tidak patuh terhadap orang tuanya , biaya yang dipatok untuk sekedar melihat dan mengajukan beberapa pertanyaan relativ lebih murah dibandingkan biaya berkunjung melihat sang malaikat. Akhirnya rumah Pelayo mulai sepi dari para pengunjung dan beralih kepada sosok perempuan yang dikutuk menjadi laba-laba yang disebut trantula.
b)   Selesaian
Dari hasil pengumpulan biaya yang didapat dari pungutan mengunjungi sang malaikat Pelayo mampu meningkatkan tarap ekonomi kehidupannya. Satu malam sang malaikat jatuh sakit, pelayo yang berbaik hati memberinya selimut. Keesokan harinya Ketika Elisanda sedang memotongi bawang dia melihat sang malaikat mencoba untuk kembali terbang meskipun pada awalnya gagal dan gagal nyaris merobohkan rumahnya, tetapi sang malaikat terus mencobanya sampai akhirnya dia terbang sampai tidak terlihat oleh Elisanda.

KONFLIK (CONFLICT)

A.   Man againts Man
1. Pelayo dengan lelaki tua
Saat itu mulai muncul pertanyaan atau kebingungan dari diri  seorang pelayo ketika mendapati seorang lelaki tua di pelataran belakang rumah nya, siapakah wujud asli seorang lelaki tua itu? Ia menganggap bahwa lelaki itu adalah seorang pelaut asing yang terdampar dikala kapal nya tenggelam diterjang badai laut yang ganas.
2.  Pelayo dengan Wanita tua
Dengan adanya sosok wanita tua disini menjadikan prasangka pelayo terhadap lelaki tua itu menjadi ragu-ragu dan mengakibatkan bahwa pelayo ini telah salah menduga, karena wanita tua itu berpendapat bahwa si lelaki tua itu adalah malaikat yang jatuh diterjang hujan deras untuk menjemput anaknya yang sedang sakit.
3.  Lelaki tua dengan Bapak Gonzaga
Saat bapak gonzaga masuk kedalam kandang ayam yang menjadi tempat bagi si lelaki tua itu, bapak gonzaga merasa telah tertipu dan kecewa, sebab apa yang dianggap oleh warga bahwa lelaki tua itu adalah malaikat akan tetapi menurut gonzaga lelaki itu adalah sesosok makhluk yang manusiawi dan ia pula mengingatkan iblis memiliki cara untuk menipu yang lengah.

B.   Man againts him/herself
1.  Bapak gonzaga vs Himself
Kala itu muncul sebuah rasa ketidak sabaran dan penasaran seorang bapak gonzaga ketika menunggu kabar dari Roma tentang pemutusan nasib si lelaki tua itu.
2.  Wanita tarantula vs Herself
Adalah seorang wanita yang dikutuk menjadi laba-laba karena tidak patuh pada orang tua nya. Ia memiliki tubuh mirip tarantula namun berukuran seperti seekor domba dan berkepala gadis dengan wajah yang sedih.

C.   Man againts Environment
1.  Lelaki tua dengan Tetangga
Dengan adanya lelaki tua tersebut membuat reaksi tetangga berlawanan dengan penghakiman si wanita tua dan membuat pelayo mengawasi si lelaki tua berjaga sepanjang siang dari arah dapur, bersenjatakan tongkat juru sitanya, dan sebelum tidur pelayo menyeretnya keluar dari lumpur dan mengurungnya di dalam kandang ayam berpagar kawat.
2.  Lelaki tua dengan Keluarga Pelayo
Dengan adanya lelaki tua tersebut anak si pelayo menjadi sehat kembali dan membuat status sosial keluarga pelayo meningkat, karena lelaki tua itu dijadikan tontonan dan pada saat itu pula pelayo memungut biaya sebesar 5cen dari siapapun yang ingin melihatnya.

TOKOH (CHARACTER)

A.     Pelayo
 a.       Aspek Fisik : -
b.      Aspek Psikologi : baik dan juga penolong karena pada saat si kakek tua terdampar, pelayo lah yang pertama kali menemukan dan menolongnya.
c.       Aspek Sosial : Seorang nelayan.
B.      Elisanda
a.       Aspek Fisik : -
b.      Aspek Psikologis :
c.       Aspek Sosial : seoarang istri dari seoarang nelayan.
C.      Kakek tua
a.       Aspek fisik : tua dan renta, kurus dengan sayap yang besar yang hampir rontok, dan rambut yang tinggal sedikit.
b.      Aspek psikologis : penyabar, terlihat ketika orang-orang melemparinya dengan makanan dan orang-orang yang mengahikimi tentang kedatangangannya.
Pantang menyerah,tergambar sang kakek tua beberapa kali belajar untuk bisa terbang kembali.
c.       Aspek Sosial : seorang kakek tua yang dianggap seorang malaikat.
D.     Wanita tua
a.       Aspek fisik : wanita yang sudah tua.
b.      Aspek Psikologis :-
c.       Aspek sosial : seorang peramal yang tahu akan kematian dan kehidupan.
E.      Bapak Gonzaga
a.       Aspek Fisik : -
b.      Aspek Psikologis : bijaksana, tergambar ketika dia memposisikan dirinya sebagai pendeta
c.       Aspek Sosial : seorang pendeta yang dahulunya adalah seorang tukang kayu.
F.       Anak Pelayo
a.       Aspek Fisik : -
b.      Aspek Psikologis : -
c.       Aspek Sosial : anak dari seorang nelayan.
G.     Tarantula
a.       Aspek Fisik : makhluk seukuran domba dan berkepala seorang gadis yang tampak sedih
b.      Aspek Psikologis : durhaka, karena ia dikutuk oleh ibunya sehinga ia menjadi seekor tarantula
c.       Aspek Sosial : seorang gadis yang dikutuk oleh orang tuanya menjadi seekor tarantula.

Selanjutnya tokoh akan diklasifikasikan dengan cara :
A.     Dilihat dari proporsi sifatnya
a.       Flat character : Kakek tua
b.      Round character : Pelayo
B.      Dilihat dari perkembangannya
a.       Static character : Kakek tua
b.      Developing character : Elisanda
C.      Dilihat dari fungsinya :
a.       Tokoh Sentral
-    Protagonis : Kakek tua dan Pelayo
-    Antagonis : -
-    Wirawan/wirawati : Gonzaga
-     Antiwirawan : Wanita tua
b.      Tokoh Bawahan
-     Tokoh andalan : Tarantula
-     Tokoh Tambahan : anak pelayo dan wanita tua

LATAR BELAKANG (setting)

A.   Latar tempat (Setting of place)
Cerita “A very old man with enermous wings” bertempat di sebuah perkampungan dekat pantai
B.    Latar waktu (Setting of time)
1. Hari ke-tiga hujan
Pada hujan hari ketiga dimana waktu itu pelayo sedang membunuh kepiting kepiting di dalam rumahnya
2. Hari Selasa malam di bulan Maret
Pada waktu itu, di hari selasa malam, bulan maret dunia terlihat muram, laut dan langit sama-sama kelabu, pasir di pantai bertabur kan cahaya menyerupai rebusan lumpur dan kerang busuk
3. Ke esok-an harinya (hari rabu)
 Di ke esok-an hari menceritakn bahwa semua orang sudah tau bahwa dirumah pelayo ada seorang lelaki tua bersayap yang dianggap malaikat
C.    Latar ruang (Setting of style)
1. Rumah Pelayo
Diceritakan di rumah pelayo ketika pelayo sedang membunuh kepiting-kepiting, ketika pelayo memanggil istrinya, dan juga anaknya yang sedang sakit berada di dalam rumah.
2. Kandang ayam
Kandang ayam menjadi tempat yang dimana disitu tempat bagi si lelaki tua yang disimpan bersama ayam-ayam betina.
3. Halaman belakang
Di halaman belakang, disitulah tempat dimana pelayo menemukan  si lelaki tua yang tergeletak lemas.
D.   Latar sosial
1. Kelas menengah kebawah
Ditinjau dari segi ekonomi keluarga Pelayo yang seorang nelayan, bapak Gonzaga yang dulunya seorang penebang kayu lalu menjadi petrus.

TEMA (Themes)

               Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal yang diangkat dalam sebuah karya dan disampaikan kepada pembaca atau pendengar.

A.   Tema Mayor (Major Themes)
“Mengenal persepsi, imajinasi, dan logika dalam kehidupan”

B.   Tema Minor (Minor Themes)
1. Sebuah keajaiban dalam kehidupan
2. Perbedaan persepsi dalam kehidupan
3. Kebingungan yang datang bagi keluarga kecil
4. Masalah logika sayap
5. Kehidupan yang mampu merubah segalanya

SUDUT PANDANG (Point of view)

          Sudut pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya pada cerita. Sudut pandang dapat dikatakan juga sebagai suatu teknik ataupun siasat yang disengaja dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Pada cerita pendek yang berjudul A very old man with Enermous wings narator menggunakan sudut pandang orang ketiga (Limited omniscient point of view), karena dalam cerita ini narator berada diluar tindakan, dia masuk kedalam beberapa karakter semaunya, tapi dia tidak terlalu banyak menghabiskan waktu disana.

“Pelayo ran to get Elisanda, his wife, who was puttingcompresses on the sick child, and he took her to rear of the courtyard”. (Marquez, 1955:1)

SIMBOL (Symbol)

Dalam Tesaurrus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2008:459), simbol diartikan sebagai ikon, karakter, lambang, logo, markah, representasi, sinyal, tanda. Simbol adalah kata serapan yang berpadanan dengan kata Indonesia lambang.

A. Pelayo: kerendahan hati, kebaikan.
B. Elisanda: kekhawatiran
C. Gonzaga: keteguhan
D. Women spider: keburukan
E.  Kandang ayam: Keterasingan

IRONI (Irony)

Ironi adalah kejadian atau situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau dengan yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir. Ironi juga dapat diartikan sebagai majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.

Ironi situasi (Irony of situation)

Ada hal yang bertentangan bagi saya dalam cerita ini tentang si lelaki tua. Masalah apakah si lelaki tua ini malaikat atau bukan, bagi saya tindakan orang orang tersebut tidak manusiawi. Sungguh ironis ketika mereka membiarkan diri mereka dibutakan oleh apa yang mereka lihat. Lelaki tua itu diperlakukan dengan lusuh karena penampilannya, bukanlah suatu tindakan yang terpuji bagi mereka yang menganggap diri mereka sebagai orang beriman. Mereka gagal memperlakukan si lelaki tua itu sebagai makhluk surgawi karena ia menentang harapan mereka. Adanya ketidakmampuan  masyarakat tersebut untuk melihat bahwa lelaki tua itu adalah malaikat, hanya karena harapan mereka pada lelaki tua itu sangat berbeda dari apa yang mereka lihat pada lelaki tua itu tanpa melihat adanya suatu keajaiban yang menimpa terhadap keluarga pelayo setelah munculnya lelaki tua tersebut.

ASPEK FANTASI (Fantasy aspect)

Aspek fantasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara nalar atau logika. Entah itu benda, makhluk hidup, atau tempat. Di dalam suatu karya yang bertemakan fantasi, biasanya aspek ini muncul di dalam tema, latar, tokoh, dan alur. Di dalam cerpen ini hanya terdapat satu aspek fantasi, yaitu:

Tokoh
1.   Lelaki tua: adalah seorang manusia bersayap yang jatuh dari langit dan ditemukan oleh pelayo di belakang rumahnya.
2.   Spider girl: adalah manusia tarantula yang dikutuk oleh ibunya karena telah durhaka terhadap ibunya. Setengah tubuhnya berbentuk menyerupai tarantula.

PESAN MORAL (Message morality)

          Moral dalam karya satra adalah hikmah yang terdapat dalam karya sastra, serta baik buruknya sesuatu. Dalam cerpen ini terdapat beberapa pesan moral atau hikmah yang dimunculkan dari berbagai konflik, yaitu:

A.     Man againts man
1.   Pelayo dan lelaki tua
Sikap kepedulian Pelayo terhadap lelaki tua yang patut dicontoh. Ketika melihat ada seseorang yang sedang dalam kondisi  lemah, ia membantunya meskipun ia tidak mengenalnya.
2.   Pelayo dengan wanita tua
Jangan enggan untuk meminta pendapat orang lain.
3.   Lelaki tua dengan Bapak Gonzaga
Don’t judge people by the cover                       .

B.     Man againt him/herself
1.   Bapak Gonzaga vs himself
Jangan tergesa gesa dalam menentukan sesuatu, harus tenang dan sabar.
2.   Wanita Tarantula vs herself
Hormatilah orang tua, jangan durhaka terhadap orang tua.

C.     Man againts environment
1.   Lelaki tua dengan tetangga
Janganlah sesekali main hakim sendiri, apalagi belum tau pasti penyebabnya.
2.   Lelakin tua dengan keluarga Pelayo
Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, kepedulian yang akan menjadikan keberkahan.

ASPEK DIDAKTIS

Aspek didaktis dalam karya satra yaitu bersifat mendidik dengan pengajaran yang dapat mengantarkan pembaca kepada suatu arah tertentu. Aspek didaktis meliputi aspek religi, moral, dan sosial. Aspek didaktis biasanya melekat pada sifat atau watak tokoh. Dalam cerpen ini dapat diambil beberapa aspek didaktis, diantaranya:

1.   Aspek moral
Aspek didaktis yang didapat dalam cerpen ini adalah salah satunya yaitu tentang kebaikan, kemurahan hati dan kesabaran seseorang. Di ceritakan dalam cerpen ini yaitu munculnya sifat kebaikan dan kemuran hati seorang pelayo dan keluarganya, dimana pada saat itu mereka menemukan seorang lelaki tua yang terkujur lemas dan kotor yang disangkanya akibat terjangan badai saat itu. Mereka menolong nya dan menjaganya dari gangguan para tetangga. Kemurahan hati keluarga pelayo muncul ketika mereka memindahkan tempat lelaki tua tersebut ketempat yang lebih layak dan melemparkannya selimut ke tubuhnya. Kesabaran muncul ketika seorang lelaki tua diganggu oleh lingkungan nya, perlakuan para tetangga pelayo terhadapnya sungguh tidak manusiawi, akan tetapi lelaki tua tersebut tetap sabar menghadapi perlakuan para tetangga tersebut.

ASPEK EMOSI

Aspek emosi dalam karya sastra dapat dilihat dari ekspresi tokoh yang muncul dari kejadian yang di alami tokoh. Emosi yang muncul menghasilkan satu pandangan (Insight). Pandangan yang di maksud adalah gambaran dari kejadian yang dialami tokoh. Dalam  cerpen ini terdapat beberapa emosi yang muncul dari tokoh, diantaranya:

1.   Terkejut
Keterkejutan dialami oleh Pelayo dan Elisanda ketika menemukan seorang lelaki tua yang basah kuyup dengan sayap yang besar, kotor yang terjerat dalam lumpur.

2.   Murah hati
Pelayo dan Elisanda merasa murah hati kepada lelaki tua karena menganggap si lelaki tua itu telah membawa berkah baginya, karena anaknya yang sedang sakit tiba-tiba sembuh dan berkeinginan untuk makan lagi. Mereka memutuskan untuk meletakan lelaki tua itu di atas rakit dengan air bersih dan dengan persediaannya selama tiga hari.

3.   Senang
Kesenangan dialami Pelayo dan Elisanda karena dalam waktu kurang dari seminggu mereka telah menjejali kamar-kamar mereka dengan uang dan barisan warga yang menunggu giliran masuk hingga ngantri mencapai diluar cakrawala untuk melihat si lelaki tua tersebut.

4.   Sedih
Kesedihan dialami oleh seorang wanita yang berbadan seperti tarantula. Ia dikutuk oleh ibunya karena telah durhaka padanya.

5.   Sabar

Sikap sabar muncul dalam sosok lelaki tua, ia sabar ketika warga melemparinya dari luar kendang tempat ia berdiam diri dengan makanan bekas dan juga di tusuk-tusuk oleh besi panas.

Rabu, 03 Oktober 2018

THE FOUNDING FATHER (IR. SOEKARNO)

Soekarno was not only popular as a hero, but he also became a great inspirator. I chose him because I thought he was a great orator born in Indonesia. Many people are motivated by him until now. But not everyone in the world knows him, so I will tell who it is Soekarno.
Ir. Sukarno was born in Blitar, East Java, June 6, 1901 with the first name is Kusno Sosrodiharjo son of couple Ida Ayu Nyoman Rai and Raden Soekemi Sosrodiharjo. He was Died in Jakarta on June 21, 1970 at the age of 69 years. He was the first Indonesian President to take office in 1945-1966. Sukarno is popular as the founding father of the nation and is also known as the father of proclaimers with Mohammad Hatta.
Soekarno married with eight women’s, there is Fatmawati, Hartini, Haryati Heldy Djafar, Inggit Garnasih, Kartini Manoppo, Oetari, Ratnasari Dewi, Yurike Sanger. Soekarno has 11 children’s namely Megawati Soekarno Putri, Mohammad Guruh Irianto Soekarno Putra, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, Taufan Soekarno Putra, Bayu Soekarno Putra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno and Guntur Soekarno Putra.
Soekarno studied in Putera Earth School, HBS (Hoogere Burger School) and Technische Hoogeschool, now the Bandung Institute of Technology. Soekarno was the one who first sparked the concept ofPancasila as the foundation of the Indonesian state by himself called it.
Soekarno first became popular when he became a member of Jong Java Surabaya branch in 1915. In 1926, Soekarno founded Algemeene Studie Club (ASC) in Bandung which was the inspiration of Indonesische Studie Club by Dr. Soetomo. Algemeeni Studie Club is a public lecture founded by the nationalist intellectuals of Bumi Puterain Tanah Pasundan, Bandung at the time of Dutch East Indies in 1926.

He was not only a smart student but also active in Movement Party called PNI. He was arrested in 1929 by Dutch Colonial Authorities because of his activity in Indonesia Pro-Independence Movement. When he was released, he became a popular hero. He was arrested several times during the 1930's when Japan came to the archipelago in 1942. When Japan came to Indonesia, he was still active in the Movement Party. On November 10, 1943 Soekarno became the leader of BPUPKI that was supported by Japan.

Big Industry Development In Sukabumi

The industrial sector is a major sector in the Indonesian economy after the agricultural sector. Industry is an economic activity that processes raw materials, raw materials or finished goods into high-quality goods in use. Thus the industry is part of the production process. Industry in Indonesia is the industry that allows our economy to grow rapidly and better, thus bringing changes in the structure of the country's economy, especially the region. Speak of the current area of ​​Industrial growth in West Java more in the North. In order for equity, the government will develop industrial area in South West Java, because in the North is considered too crowded. The locations include Cianjur, Garut, Tasikmalaya, and Sukabumi. One of the areas being developed as an industrial center is Sukabumi. Sukabumi area does show a positive movement in the development of property sector of the industry, it is proven that there are many factories in Sukabumi development. Industrial development can be positive but if not built comprehensively it will have a negative impact on the other side.

Not a few citizens who criticize and disagree over the construction of industrial sectors in Sukabumi because it is considered to affect environmental health. So the construction of factories in Sukabumi area is not uncommon to get rejection. Can be judged by the construction of these factories will threaten the environmental sustainability because it can produce waste from hazardous and toxic materials, also affect health. Moreover, in Sukabumi there are a lot of plant construction in residential areas, for example SCG Cement Plant which is built very close to the residential area. On some sides there are only two to four meters away. The furthest distance is only 100-300 meters.

Not only cause environmental damage, other losses caused by the development of industrial sector in Sukabumi namely increasing traffic congestion such as in Cibadak and Cicurug areas. When at 7 am  caused by the factory worker's factory hours, then at 5 pm the areas will be traffic again by the employees due to the end of business hours. Moreover Public transportation will be parked wildly in front of industry sectors awaiting passengers. As with the big Trucks not only cause their congestion also makes the roads easily damaged. Especially for the Sukabumi area does not have different road access for large Trucks that often occur accident.

However, the profit is almost equal to the development of industrial sector in Sukabumi make some people forget and do not care about the bad impact. With the development of the Industrial sector it will of course expand employment for the population and expand the economic activities of the surrounding communities, so this will help the government to reduce unemployment and help increase economic growth gradually, change the structure of the economy in a better, advanced and balanced direction as efforts to realize a stronger and broader basis for economic growth in general.

The availability of abundant raw materials and potential human resources support in Sukabumi has made the industry sector grow more rapidly in recent years. However, the advanced industry seems to be a problem for most people. In addition to providing positive impacts, the development of industrial estates also has a negative impact or disadvantage, most of which are related to environmental aspects. In addition, the government is also expected to think about the surrounding communities living in the vicinity of industrial estates, to review the permits for the development of industrial estates in residential areas.

ANALISIS UNSUR INTRINSIK KAJIAN FIKSI "A VERY OLD MAN WITH ENORMOUS WINGS" BY GABRIEL GARCIA MARQUEZ

  ALUR A.   KLASIFIKASI ALUR BERDASARKAN WAKTU Dalam ceritanya Gabriel Garcia Marquez yang berjudul A Very Old Man With...