ALUR
A. KLASIFIKASI ALUR BERDASARKAN WAKTU
Dalam ceritanya Gabriel Garcia Marquez yang berjudul A Very Old
Man With Enormous Wings ia menggunakan alur Progresif karena
peristiwa-peristiwa di ceritakan secara kronologis, tersusun dan maju.
B. KLASIFIKASI ALUR BERDASARKAN AKHIR
CERITA
Akhir dari cerpen ini adalah Close Plot karena ending dari cerita
ini mempunyai ujung cerita yang jelas dan tidak menggantung.
STRUKTUR UMUM ALUR
A. Awal
a) Paparan
Pada hujan hari ketiga dimana dunia sendu sejak selasa lautan dan
langit menyatu dalam nuansa abu kelabu sementara pasir dipantai yang pada
malam-malam dibulan maret berkilauan serupa serbuk-serbuk bercahaya, kini
menjadi sup kental berkuah lumpur berisikan kerang-kerang busuk.
b) Rangsangan
Ketika Pelayo hendak kembali kerumah setelah selesai mebuang
kepiting-kepiting ia melihat sesuatu ditengah yang bergerak dan mengerang di
pekarangan belakang rumahnya dan ia harus berjalan sangat dekat untuk menyadari
bahwa sesuatu itu adalah seseorang lelaki tua yang amat sangat renta dengan
wajah terbenam dalam lumpur, berusaha mati-matian untuk berdiri namun sia-sia,
sebab ia terhambat oleh sayap-sayapnya yang amat besar.
c) Gawatan
Pelayo berlari mencari istrinya yaitu Elisanda yang tengah
mengompres anak mereka yang sakit dan membawanya ke halaman rumah mereka dan
mereka memperhatikannya dalam waktu lama dan dari jarak yang amat dekat hingga
Pelayo dan Elisanda akhirnya tidak lagi terlalu kaget untuk mulai mengajaknya
berbicara. Saat itulah mereka tidak lagi memusingkan masalah sayap dan menduga
dengan cukup cerdas bahwa ia adalah seorang pelaut asing. Namun mereka tetap
meminta seorang wanita tua yang tahu banyak tentang kehidupan dan kematian
untuk melihatnya.
B. Tengah
a) Tikaian
Ketika semua orang tau bahwa ada malaikat dalam wujud manusia
bersayap dirumah Pelayo. Dan Pelayo mengawasinya sepanjang siang dari arah
dapur yang bersenjatakan tongkat juru sitanya dan sebelum tidur Pelayo
menyeretnya keluar dari lumpur dan mengurungnya di dalam kandang ayam berpagar
kawat.
b) Rumitan
Ketika di tengah malam Pelayo dan Elisanda sedang membunuhi
kepiting dan sibalita terbangun tanpa demam dan bernafsu lagi untuk makan lagi.
Mereka merasa lega dan memutuskan untuk menyerahkan si malaikat ke laut pasang
dengan dinaikan ke rakit dan dibekali makanan dan minuman untuknya berlayar.
Namun ketika fajar merekah mereka melihat seluruh tetangga sedang menghibur
diri di depan kandang ayam bersama si malaikat dan dilemparinya dengan makanan
seolah-olah dia adalah hewan sirkus dan bukan makhluk supranatural.
c) Klimaks
Ketika bapak Gongaza seorang pendeta yang dahulunya adalah seorang
penebang kayu berkunjung untuk melihat sosok malaikat yang ramai
diperbincangkan. Gongaza menilai dan meminta pintu kandang dibuka agar ia
melihat lebih dekat sang malaikat. Ketika Gongaza memasuki pintu kandang
sang malaikat menggumam dan mengucapkan sapaan terhadap Gongaza, Gongaza merasa
heran karena sang malaikat berbicara menggunakan bahasa latin. Ketika keluar
kandang Gongaza memberikan sebuah khutbah pendek kepada orang orang yang disana
agar tidak terlalu percaya kepada sang malaikat. Karena semakin hari semakin
banyak yang mengunjungi rumah Pelayo untuk meminta berkah atau sekedar menonton
akhirnya Elisanda memutuskan untuk memberikan pungutan biaya kepada siapa saja
yang berkunjung kepada sang malaikat.
C. Akhir
a) Leraian
Ketika dalam sebuah karnaval muncul sosok perempuan yang dikutuk
menjadi laba-laba karena tidak patuh terhadap orang tuanya , biaya yang dipatok
untuk sekedar melihat dan mengajukan beberapa pertanyaan relativ lebih murah
dibandingkan biaya berkunjung melihat sang malaikat. Akhirnya rumah Pelayo
mulai sepi dari para pengunjung dan beralih kepada sosok perempuan yang dikutuk
menjadi laba-laba yang disebut trantula.
b) Selesaian
Dari hasil pengumpulan biaya yang didapat dari pungutan
mengunjungi sang malaikat Pelayo mampu meningkatkan tarap ekonomi kehidupannya.
Satu malam sang malaikat jatuh sakit, pelayo yang berbaik hati memberinya
selimut. Keesokan harinya Ketika Elisanda sedang memotongi bawang dia melihat
sang malaikat mencoba untuk kembali terbang meskipun pada awalnya gagal dan
gagal nyaris merobohkan rumahnya, tetapi sang malaikat terus mencobanya sampai
akhirnya dia terbang sampai tidak terlihat oleh Elisanda.
KONFLIK (CONFLICT)
A. Man againts Man
1. Pelayo dengan lelaki tua
Saat itu mulai muncul pertanyaan atau kebingungan dari diri seorang pelayo ketika mendapati seorang lelaki
tua di pelataran belakang rumah nya, siapakah wujud asli seorang lelaki tua
itu? Ia menganggap bahwa lelaki itu adalah seorang pelaut asing yang terdampar
dikala kapal nya tenggelam diterjang badai laut yang ganas.
2. Pelayo dengan Wanita tua
Dengan adanya sosok wanita tua disini menjadikan prasangka pelayo
terhadap lelaki tua itu menjadi ragu-ragu dan mengakibatkan bahwa pelayo ini
telah salah menduga, karena wanita tua itu berpendapat bahwa si lelaki tua itu
adalah malaikat yang jatuh diterjang hujan deras untuk menjemput anaknya yang sedang
sakit.
3. Lelaki tua dengan Bapak Gonzaga
Saat bapak gonzaga masuk kedalam kandang ayam yang menjadi tempat
bagi si lelaki tua itu, bapak gonzaga merasa telah tertipu dan kecewa, sebab
apa yang dianggap oleh warga bahwa lelaki tua itu adalah malaikat akan tetapi
menurut gonzaga lelaki itu adalah sesosok makhluk yang manusiawi dan ia pula
mengingatkan iblis memiliki cara untuk menipu yang lengah.
B. Man againts him/herself
1. Bapak gonzaga vs Himself
Kala itu muncul sebuah rasa ketidak sabaran dan penasaran seorang
bapak gonzaga ketika menunggu kabar dari Roma tentang pemutusan nasib si lelaki
tua itu.
2. Wanita tarantula vs Herself
Adalah seorang wanita yang dikutuk menjadi laba-laba karena tidak
patuh pada orang tua nya. Ia memiliki tubuh mirip tarantula namun berukuran
seperti seekor domba dan berkepala gadis dengan wajah yang sedih.
C. Man againts Environment
1. Lelaki tua dengan Tetangga
Dengan adanya lelaki tua tersebut membuat reaksi tetangga
berlawanan dengan penghakiman si wanita tua dan membuat pelayo mengawasi si
lelaki tua berjaga sepanjang siang dari arah dapur, bersenjatakan tongkat juru
sitanya, dan sebelum tidur pelayo menyeretnya keluar dari lumpur dan
mengurungnya di dalam kandang ayam berpagar kawat.
2. Lelaki tua dengan Keluarga Pelayo
Dengan adanya lelaki tua tersebut anak si pelayo menjadi sehat
kembali dan membuat status sosial keluarga pelayo meningkat, karena lelaki tua
itu dijadikan tontonan dan pada saat itu pula pelayo memungut biaya sebesar
5cen dari siapapun yang ingin melihatnya.
TOKOH (CHARACTER)
A. Pelayo
a. Aspek
Fisik : -
b. Aspek Psikologi : baik dan
juga penolong karena pada saat si kakek tua terdampar, pelayo lah yang pertama
kali menemukan dan menolongnya.
c. Aspek Sosial : Seorang
nelayan.
B. Elisanda
a. Aspek Fisik : -
b. Aspek Psikologis :
c. Aspek Sosial :
seoarang istri dari seoarang nelayan.
C. Kakek
tua
a. Aspek fisik : tua dan
renta, kurus dengan sayap yang besar yang hampir rontok, dan rambut yang
tinggal sedikit.
b. Aspek psikologis : penyabar,
terlihat ketika orang-orang melemparinya dengan makanan dan orang-orang yang
mengahikimi tentang kedatangangannya.
Pantang
menyerah,tergambar sang kakek tua beberapa kali belajar untuk bisa terbang
kembali.
c. Aspek Sosial : seorang
kakek tua yang dianggap seorang malaikat.
D. Wanita
tua
a. Aspek fisik : wanita
yang sudah tua.
b. Aspek Psikologis :-
c. Aspek sosial : seorang
peramal yang tahu akan kematian dan kehidupan.
E. Bapak
Gonzaga
a. Aspek Fisik : -
b. Aspek Psikologis :
bijaksana, tergambar ketika dia memposisikan dirinya sebagai pendeta
c. Aspek Sosial : seorang
pendeta yang dahulunya adalah seorang tukang kayu.
F. Anak
Pelayo
a. Aspek Fisik : -
b. Aspek Psikologis : -
c. Aspek Sosial : anak
dari seorang nelayan.
G. Tarantula
a. Aspek Fisik : makhluk
seukuran domba dan berkepala seorang gadis yang tampak sedih
b. Aspek Psikologis : durhaka,
karena ia dikutuk oleh ibunya sehinga ia menjadi seekor tarantula
c. Aspek Sosial : seorang
gadis yang dikutuk oleh orang tuanya menjadi seekor tarantula.
Selanjutnya tokoh akan diklasifikasikan dengan cara :
A. Dilihat
dari proporsi sifatnya
a. Flat character : Kakek
tua
b. Round character : Pelayo
B. Dilihat
dari perkembangannya
a. Static character :
Kakek tua
b. Developing character :
Elisanda
C. Dilihat
dari fungsinya :
a. Tokoh Sentral
- Protagonis : Kakek tua dan Pelayo
- Antagonis : -
- Wirawan/wirawati : Gonzaga
- Antiwirawan : Wanita tua
b. Tokoh Bawahan
- Tokoh andalan : Tarantula
- Tokoh Tambahan : anak pelayo dan
wanita tua
LATAR
BELAKANG (setting)
A. Latar tempat (Setting of place)
Cerita “A very old man with enermous
wings” bertempat di sebuah perkampungan dekat pantai
B. Latar waktu (Setting of
time)
1. Hari ke-tiga hujan
Pada hujan hari ketiga dimana waktu itu
pelayo sedang membunuh kepiting kepiting di dalam rumahnya
2. Hari Selasa malam di bulan
Maret
Pada waktu itu, di hari selasa malam,
bulan maret dunia terlihat muram, laut dan langit sama-sama kelabu, pasir di
pantai bertabur kan cahaya menyerupai rebusan lumpur dan kerang busuk
3. Ke esok-an harinya (hari rabu)
Di ke esok-an hari
menceritakn bahwa semua orang sudah tau bahwa dirumah pelayo ada seorang lelaki
tua bersayap yang dianggap malaikat
C. Latar ruang (Setting of
style)
1. Rumah Pelayo
Diceritakan di rumah pelayo ketika pelayo
sedang membunuh kepiting-kepiting, ketika pelayo memanggil istrinya, dan juga
anaknya yang sedang sakit berada di dalam rumah.
2. Kandang ayam
Kandang ayam menjadi tempat yang dimana
disitu tempat bagi si lelaki tua yang disimpan bersama ayam-ayam betina.
3. Halaman belakang
Di halaman belakang, disitulah tempat
dimana pelayo menemukan si lelaki tua yang tergeletak lemas.
D. Latar sosial
1. Kelas menengah kebawah
Ditinjau dari segi ekonomi keluarga Pelayo
yang seorang nelayan, bapak Gonzaga yang dulunya seorang penebang kayu lalu
menjadi petrus.
TEMA (Themes)
Tema
merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal yang diangkat
dalam sebuah karya dan disampaikan kepada pembaca atau pendengar.
A.
Tema Mayor (Major Themes)
“Mengenal persepsi, imajinasi, dan
logika dalam kehidupan”
B.
Tema Minor (Minor Themes)
1. Sebuah keajaiban dalam
kehidupan
2. Perbedaan persepsi dalam
kehidupan
3. Kebingungan yang datang bagi
keluarga kecil
4. Masalah logika sayap
5. Kehidupan yang mampu merubah
segalanya
SUDUT PANDANG (Point of view)
Sudut
pandang adalah cara bagaimana penulis cerita menempatkan dirinya pada cerita.
Sudut pandang dapat dikatakan juga sebagai suatu teknik ataupun siasat yang
disengaja dilakukan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Pada cerita
pendek yang berjudul A very old man with Enermous wings narator menggunakan
sudut pandang orang ketiga (Limited
omniscient point of view), karena dalam cerita ini narator berada diluar
tindakan, dia masuk kedalam beberapa karakter semaunya, tapi dia tidak terlalu
banyak menghabiskan waktu disana.
“Pelayo ran to get Elisanda, his wife, who was puttingcompresses
on the sick child, and he took her to rear of the courtyard”. (Marquez, 1955:1)
SIMBOL (Symbol)
Dalam Tesaurrus Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (2008:459), simbol diartikan sebagai ikon, karakter, lambang,
logo, markah, representasi, sinyal, tanda. Simbol adalah kata serapan yang
berpadanan dengan kata Indonesia lambang.
A.
Pelayo: kerendahan hati, kebaikan.
B.
Elisanda: kekhawatiran
C.
Gonzaga: keteguhan
D.
Women spider: keburukan
E.
Kandang ayam: Keterasingan
IRONI (Irony)
Ironi adalah kejadian atau situasi
yang bertentangan dengan yang diharapkan atau dengan yang seharusnya terjadi,
tetapi sudah menjadi suratan takdir. Ironi juga dapat diartikan sebagai majas
yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.
Ironi situasi (Irony of situation)
Ada hal yang bertentangan bagi saya dalam
cerita ini tentang si lelaki tua. Masalah apakah si lelaki tua ini malaikat
atau bukan, bagi saya tindakan orang orang tersebut tidak manusiawi. Sungguh
ironis ketika mereka membiarkan diri mereka dibutakan oleh apa yang mereka
lihat. Lelaki tua itu diperlakukan dengan lusuh karena penampilannya, bukanlah
suatu tindakan yang terpuji bagi mereka yang menganggap diri mereka sebagai
orang beriman. Mereka gagal memperlakukan si lelaki tua itu sebagai makhluk
surgawi karena ia menentang harapan mereka. Adanya ketidakmampuan masyarakat tersebut untuk melihat bahwa
lelaki tua itu adalah malaikat, hanya karena harapan mereka pada lelaki tua itu
sangat berbeda dari apa yang mereka lihat pada lelaki tua itu tanpa melihat
adanya suatu keajaiban yang menimpa terhadap keluarga pelayo setelah munculnya
lelaki tua tersebut.
ASPEK FANTASI (Fantasy aspect)
Aspek fantasi merupakan sesuatu yang tidak
bisa dijelaskan secara nalar atau logika. Entah itu benda, makhluk hidup, atau
tempat. Di dalam suatu karya yang bertemakan fantasi, biasanya aspek ini muncul
di dalam tema, latar, tokoh, dan alur. Di dalam cerpen ini hanya terdapat satu
aspek fantasi, yaitu:
Tokoh
1.
Lelaki tua: adalah seorang manusia bersayap yang jatuh dari langit
dan ditemukan oleh pelayo di belakang rumahnya.
2.
Spider girl: adalah manusia tarantula yang dikutuk oleh ibunya
karena telah durhaka terhadap ibunya. Setengah tubuhnya berbentuk menyerupai
tarantula.
PESAN MORAL (Message morality)
Moral
dalam karya satra adalah hikmah yang terdapat dalam karya sastra, serta baik
buruknya sesuatu. Dalam cerpen ini terdapat beberapa pesan moral atau hikmah
yang dimunculkan dari berbagai konflik, yaitu:
A. Man againts man
1. Pelayo dan lelaki tua
Sikap kepedulian Pelayo terhadap lelaki
tua yang patut dicontoh. Ketika melihat ada seseorang yang sedang dalam
kondisi lemah, ia membantunya meskipun
ia tidak mengenalnya.
2. Pelayo dengan wanita tua
Jangan enggan untuk meminta pendapat orang lain.
3. Lelaki tua dengan Bapak Gonzaga
Don’t judge people by the cover .
B. Man againt him/herself
1. Bapak Gonzaga vs himself
Jangan tergesa gesa dalam menentukan
sesuatu, harus tenang dan sabar.
2. Wanita Tarantula vs herself
Hormatilah orang tua, jangan durhaka
terhadap orang tua.
C. Man againts environment
1. Lelaki tua dengan tetangga
Janganlah sesekali main hakim sendiri,
apalagi belum tau pasti penyebabnya.
2. Lelakin tua dengan keluarga Pelayo
Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan,
kepedulian yang akan menjadikan keberkahan.
ASPEK DIDAKTIS
Aspek didaktis dalam karya satra yaitu
bersifat mendidik dengan pengajaran yang dapat mengantarkan pembaca kepada
suatu arah tertentu. Aspek didaktis meliputi aspek religi, moral, dan sosial.
Aspek didaktis biasanya melekat pada sifat atau watak tokoh. Dalam cerpen ini
dapat diambil beberapa aspek didaktis, diantaranya:
1. Aspek moral
Aspek didaktis yang didapat dalam cerpen
ini adalah salah satunya yaitu tentang kebaikan, kemurahan hati dan kesabaran
seseorang. Di ceritakan dalam cerpen ini yaitu munculnya sifat kebaikan dan
kemuran hati seorang pelayo dan keluarganya, dimana pada saat itu mereka
menemukan seorang lelaki tua yang terkujur lemas dan kotor yang disangkanya
akibat terjangan badai saat itu. Mereka menolong nya dan menjaganya dari
gangguan para tetangga. Kemurahan hati keluarga pelayo muncul ketika mereka
memindahkan tempat lelaki tua tersebut ketempat yang lebih layak dan
melemparkannya selimut ke tubuhnya. Kesabaran muncul ketika seorang lelaki tua
diganggu oleh lingkungan nya, perlakuan para tetangga pelayo terhadapnya
sungguh tidak manusiawi, akan tetapi lelaki tua tersebut tetap sabar menghadapi
perlakuan para tetangga tersebut.
ASPEK EMOSI
Aspek emosi dalam
karya sastra dapat dilihat dari ekspresi tokoh yang muncul dari kejadian yang
di alami tokoh. Emosi yang muncul menghasilkan satu pandangan (Insight). Pandangan
yang di maksud adalah gambaran dari kejadian yang dialami tokoh. Dalam cerpen ini terdapat beberapa emosi yang muncul
dari tokoh, diantaranya:
1.
Terkejut
Keterkejutan dialami
oleh Pelayo dan Elisanda ketika menemukan seorang lelaki tua yang basah kuyup
dengan sayap yang besar, kotor yang terjerat dalam lumpur.
2.
Murah hati
Pelayo dan
Elisanda merasa murah hati kepada lelaki tua karena menganggap si lelaki tua
itu telah membawa berkah baginya, karena anaknya yang sedang sakit tiba-tiba
sembuh dan berkeinginan untuk makan lagi. Mereka memutuskan untuk meletakan
lelaki tua itu di atas rakit dengan air bersih dan dengan persediaannya selama
tiga hari.
3.
Senang
Kesenangan dialami
Pelayo dan Elisanda karena dalam waktu kurang dari seminggu mereka telah
menjejali kamar-kamar mereka dengan uang dan barisan warga yang menunggu
giliran masuk hingga ngantri mencapai diluar cakrawala untuk melihat si lelaki
tua tersebut.
4.
Sedih
Kesedihan dialami
oleh seorang wanita yang berbadan seperti tarantula. Ia dikutuk oleh ibunya
karena telah durhaka padanya.
5.
Sabar
Sikap sabar muncul
dalam sosok lelaki tua, ia sabar ketika warga melemparinya dari luar kendang tempat
ia berdiam diri dengan makanan bekas dan juga di tusuk-tusuk oleh besi panas.